Sanggar Minda


MAN JADDA WA JADA


Hari ini cikgu  ingin kongsikan pula suatu bait kata-kata atau ungkapan yang sungguh bermakna buat  cikgu, dan mungkin juga kepada yang lain iaitu :

MAN JADDA WA JADA


Pelajar-pelajar pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada? Namun sudahkah anda mengaplikasikan prinsip ini? Ramai yang sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya. 

Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib.
Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak boleh”.

Definisi Man Jadda Wa Jada,
Baiklah, bagi yang tahu ertinya, man jadda wa jada bererti siapa yang berusaha bersungguh-sungguh, dia akan berjaya. Setahu cikgu, ini bukan hadis, meski pun menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam.
Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana pelajar-pelajar cikgu sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana anda bersungguh-sungguh.

Mengukur Man Jadda Wa Jada Pada Diri,
Silakan pelajar-pelajar  teliti pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati. Silakan ukur diri pelajar-pelajar  tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).
  • Sudahkah anda bersungguh-sungguh melihat peluang.
  • Cuba lihat catatan anda, sudah seberapa banyak potensi peluang yang anda catat?
  • Seberapa dalam anda meneliti sebuah idea?
  • Seberapa banyak idea-idea mengoperasikan tindakan anda?
  • Sudah berapa kali anda gagal dan bangkit semula untuk terus mencuba?
  • Seberapa gigih usaha anda mencari solusi cabaran dan masalah anda?
  • Berapa banyak kontak (networking) yang sudah anda kumpulkan untuk mendukung usaha Anda?
dan sebagainya. Man Jadda Wa Jada belum tertanam dalam diri jika masih berdalih
“Tapi saya…”. Yah… jika pelajar-pelajar masih suka mengatakan “tapi” sebagai dalih tidak berusaha, ertinya anda belum bersungguh-sungguh. Mungkin dalih anda ada kebenarnya, tetapi tetap saja anda  tidak meraih apa yang  anda mahukan. Jika anda memang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang diinginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan cabaran anda. Potensi fikiran, hati, dan tubuh anda sudah cukup untuk mengatasi cabaran anda. Sebesar apa pun cabaran anda, begitu juga potensi anda cukup untuk meraih pencapaian tertinggi yang boleh dicapai oleh manusia. Semua orang memiliki potensi yang sama, yang berbeza ialah sejauh mana kita menggunakan potensi tersebut. Sejauh mana kita meletakkan man jadda wa jada dalam hidup anda.

Cara Menanam Semangat Man Jadda Wa Jada
Langkah selanjutnya ialah kita mesti meletakkan Man Jadda Wa Jada dalam diri, bukan hanya pepatah penghias dinding, tetapi mesti menjadi sebahagian daripada kehidupan kita.
Jika Anda bersungguh-sungguh, pasti anda akan mengalahkan rasa malas yang menghambat anda untuk bertindak.
Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan mencari cara mengatasi rintangan dan halangan yang ada di depan Anda.
Jika Anda bersungguh-sungguh, maka Anda akan berusaha melengkapi apa yang menjadi kekurangan Anda untuk meraih tujuan besar Anda.
Jika anda bersungguh-sungguh, anda akan belajar jika anda belum boleh melakukan sesuatu yang diperlukan untuk meraih kejayaan.
Jika anda bersungguh-sungguh, anda tidak akan mudah berhenti, terus berfikir kreatif, mencuba dan berusaha sampai anda menemukan jalan yang tepat.
Jika anda bersungguh-sungguh, anda tidak akan tewas dengan alasan, justru akan berusaha mengatasi alasan tersebut.
Silakan ukur diri anda, sejauh mana anda meletakkan man jadda wa jada dalam kehidupan anak-anak dan anda semua.

MAN JADDA WA JADA
"Anyone who seriously, then he will succeed" - Siapa yang berusaha, dia akan berjaya.
Man Shabara Zhafira - Siapa yang bersabar akan beruntung 

Oleh : Mohd Daud bin Salleh (Kaunselor Pelajar) 


SIBUTA DAN MATAHARI


Sebuah kisah seorang anak kecil yang semenjak lahir buta kedua – dua belah mata. Dia tidak tahu sama sekali bentuk matahari, biasanya dia hanya mendengar orang lain berkata,” Matahari, matahari !”. Oleh sebab itu dia bertanya kepada orang lain bagaimana bentuk matahari itu.

Pada suatu hari, si buta kecil itu bertemu dengan seseorang, lalu dia bertanya pada orang ini, “Bolehkah kau jelaskan padaku bagaimana bentuk matahari itu?
Lalu orang ini berkata,“Bentuk matahari seperti bola, tetapi besar !” dan orang itu memukul-mukul bola, dan berkata, ” Dug..dug..dug..seperti inilah bentuk matahari “. Setelah mendengar bunyi itu, si buta kecil mengingati baik-baik dalam hati. Sambil berfikir dan berkata, ” Oh, rupanya matahari seperti ini ya..”
Beberapa waktu kemudian, ketika si buta kecil berjalan-jalan dia mendengar bunyi, ” Dug..dug..dug…”
Dia berteriak gembira, ” Matahariku sudah datang, aku mendengar suaranya.”
Pada suatu yang lain, si buta kecil bertemu dengan orang lain pula. Orang ini berkata,” Matahari itu mempunyai sinar nak, seperti lilin.” Dan orang ini mengambil sebatang lilin dan menyuruh dia merabanya. Si buta itu mengingatinya baik-baik bentuk matahari ini, di dalam hatinya berkata, ” Rupanya demikian bentuk matahari ini ya.”
Pada suatu hari, ada seseorang memberinya Sosej, setelah si buta kecil meraba sosej ini. Dia terfikir.” Bukankah ini matahari ?
Dengan gembira dia berteriak, ” Horeeee…aku sudah mendapatkan matahari, matahari sudah berada di tanganku !”

Sebenarnya matahari dengan bola, matahari dengan lilin, Perbezaannya terlalu besar, tetapi bagi si buta kecil ini hanya membuat kesimpulan berdasarkan penjelasan yang serba sedikit dari orang lain, akhirnya tidak dapat mengetahui dengan jelas perbezaan besar matahari dengan benda lain. Begitu juga dengan Orang yang hanya mendengar sedikit penjelasan dari orang lain dan mempercayainya, menganggap diri sendiri sudah bijak dan mengetahui seluruhnya. Orang tersebut perlu dikasihani.
Jika kita ingin mengetahui sebuah kebenaran, Kita harus cermat dan mencari asal sesuatu perkara. Dengan sedemikian baru kita dapat memutuskan perkara tersebut dengan tepat dan boleh dipercayai

Oleh : Mohd Daud bin Salleh (Kaunselor Pelajar)


LAW OF ATTRACTION (HUKUM TARIKAN)


To attract what you want and to properly work with the
Law Of Attraction you need to change or shift your energy.
Everything in this world is made up of energy including us.
Other people pick up on your energy.
If it's positive you'll attract positive people
into your life.
If you have negative energy, you'll always
attract negative people and negative situations into your life.
If you find that you are getting exactly what
you don't want or if you find that you're not
getting what you want then there's a
very good chance that you're simply sending
out the wrong energy.
In the end you'll attract what matches your energy.
Negative energy attracts negative situations.
Positive energy attracts positive situations.
It's really that simple.
So if you're not getting what you want
you're likely sending out the wrong energy.
Change your energy and you'll likely start
getting what you want.
Your energy is based on your thoughts and beliefs.
Your subconscious mind picks up on your
thoughts and beliefs and goes out and
creates situations that correspond to your
thoughts and beliefs.
Other people pick up your energy on a subconscious level.
They're not consciously aware of your energy but
they just develop a feeling about you based on your energy.
If you have negative energy you'll attract negative
people and negative situations.
At the same time you'll repel positive people
and positive situations.
This goes against everything you need to do to create a
positive and successful life.
This is how the Law Of Attraction works.
It's tied to the beliefs that your subconscious
simply follows attracting the people, situations
and opportunities that mirror your beliefs.
If you constantly think of the worst,
if you find that you're negative,
if you don't believe that you can ever achieve anything,
if you constantly complain,
if you always see the worst in situations,
if you regularly put others down,
if you're just a negative person you will develop
negative energy and in the end you'll
only attract more negative situations into your life.
In the end your negative energy makes your life
miserable and it becomes difficult to achieve your goals
and create the changes that you want.
At the same time you repel positive people
and positive situations.
So by being negative or by developing negative
energy things will continue to get worse.
Being negative is really a no win situation
and you should do everything that you can to
stop being negative and eliminate any negative
thoughts and energy that you have.

 - Mohd Daud bin Slleh (School Counsellor)

STOP NEGATIVE THINKING


Negative thoughts can and will destroy your life!
A mind filled with negative thoughts will make you miserable and lead to failure after failure no matter how hard you try to succeed. If you have a pattern of negative thinking you'll end up
in debt and get stuck in destructive or negative relationships. If you want to succeed, enjoy happiness and live a life of abundance, and prosperity you have to eliminate any
chronic negative thinking, and negative beliefs that you hold.
You also have to replace those negative thoughts with positive thoughts that allow you to succeed and enjoy life. 
 
You can do get rid of negative thinking relatively easily. Today I'll show you how to get rid of the negative thinking  and replace it with powerful, positive thoughts so that yo
create the life you want. We all have negative thoughts. The occasional negative thought has little or no impact. It's the chronic negative thinking that destroys your life and
these are the thought patterns that need to be replaced as soon as possible.

What are these thoughts and where do they come from?
They come from your parents, friends, your family, fellow co-workers, advisers, teachers, even strangers - and they come from you - that's right! You often create most of the negative thoughts that you have and it's only because you haven't trained your mind to be positive and you haven't created positive beliefs that allow you to succeed. Everyday you're bombarded with a series of negative thoughts, negative messages and as you continue to absorb all of these negative messages you create a negative thinking pattern that leads to negative and limiting beliefs. In the end all that negative thinking and all those limiting beliefs lead to an unhappy or negative life. Negative thoughts are like weeds. If you don't take care of them and clear them early, they will take over your entire mind and destroy any positive thoughts and beliefs. As a child your mind is much like a fresh, vibrant, sparkling garden; bright, lively, lush and untainted by the weeds of negative thinking.

As you get older; the weeds of negative thinking start to pop up. When you don't control them they spread and wipe out all that was lush and positive in your mind and in your life.
The weeds of negative thinking not only taint your mind, they spill over into your life and start destroying all that you treasure and appreciate. But just like a garden you can fix or correct the problem. You can eliminate the weeds, plant new seeds and create a new life and a new way of thinking;  one that will allow you to enjoy life a great deal.

How? You start by replacing the weeds of negative thinking with positive thoughts,
positive feelings, and begin spreading this positive message to other people. When you have a negative thought that says you can't do something, change it and think of why you can succeed. When you think of what might go wrong, change those negative thoughts and think about what can go right.

When you feel that you can't accomplish something, think of why you can accomplish something.
Recite affirmations. These are the seeds of your new positive thoughts. Work with as many techniques as you can to get rid of the weeds and plant new seeds for positive thinking
and positive living.  You have to continue nurturing your mind with positive feedback and then only will things start to change.When will this change happen? When you're ready and when you eliminate the negative thinking.

Start removing the negative thoughts that create the weeds of your mind today. Begin changing negative and limiting beliefs now. Empower yourself with positive thoughts and positive beliefs. Start today.

- Mohd Daud bin Slleh (School Counsellor)


KISAH JUHA DENGAN  PEROMPAK 


Suatu ketika, Juha adalah seorang saudagar yang terkenal lagi kaya raya dan dia juga di kenali sebagai saudagar yang pemurah lagi baik hati, amanah serta suka membuat kebajikan. Dia hidup berdua sahaja iaitu dengan isterinya di dalam sebuah rumah yang sungguh besar. Mereka ditakdirkan Allah tidak mempunyai cahaya mata walaupun seorang.
Maka telah menjadi kebiasaan bagi Juha bahawa seluruh hartanya  sama ada yang diperolehi dari hasil perniagaan atau sebagainya dia akan menyimpannya di dalam sebuah peti besi yang besar yang kemudiannya peti besi tersebut di simpan di dalam sebuah bilik khas di dalam rumahnya. Pokoknya seluruh harta yang dimilikinya disimpan di dalam peti besi tersebut.
Dalam masa yang sama dia tidak pernah mengupah pengawal walau seorang pun untuk menjaga rumahnya sedangkan rumahnya itu sentiasa menjadi intipan perompak-perompak yang berkeliaran di dalam bandar tersebut. Juha hanya bertawakal kepada Allah swt atas segalanya.
Maka untuk jadi cerita, pada suatu malam entah macamana tiba-tiba Juha terkejut dari tidur. Kerana apa! kerana dia terdengar suara tapak kaki orang berjalan-jalan di atas bumbung rumahnya. Dia merasakan sudah pastilah ada orang menceroboh masuk ke dalam kawasan rumahnya, dan orang itu tak lain mestilah perompak.


Serta merta badannya mengeletar ketakutan kerana kebetulan dia terdengar si perompak di atas bumbung rumahnya itu mengatakan sesama mereka: “Malam ini kita mesti rompak seluruh harta yang dimiliki oleh Juha….kita jangan tinggalkan walau satu pun. Dan kalau dia melawan, maka kita bunuh dia dan isterinya !”.
Bertambah menggeletarlah Juha dibuatnya kerana terlalu takut. Tetapi dia cuba mengawal diri dan perasaannya….lalu dia duduk di atas katil, termenung seketika sambil mulutnya komat-kamit tidak habis-habis mengucapkan kalimah syahadah. Dan dalam kepalanya terfikir bagaimanakah caranya untuk mengatasi masaalah ini, bagaimana untuk menyelamatkan dirinya, isterinya dan  juga harta benda kepunyaan.
Tanpa berlengah dia terus mengejukkan isterinya dengan perlahan dan tenang dan dia memberitahu isterinya tentang apa yang sedang berlaku. Setelah agak lama, akhirnya Juha mendapat satu jalan, maka dia pun meminta isterinya supaya berpura-pura berselisih faham dengannya serta memarah-marahnya dengan suara yang tinggi supaya dapat di dengar oleh perompak yang berada di atas bumbung rumah mereka.
Juha memberitahu isterinya supaya menanyakan kepadanya dengan suara yang lantang tentang dari manakah dia memperolehi seluruh harta yang di milikinya sekarang ini…dan bagaimanakah caranya!
“Kamu tanyakanlah berulang-kali sehingga aku terpaksa menceritakan tentang rahsia diriku yang sebenarnya kepada kamu yang ianya sama sekali tidak di ketahui oleh sesiapa pun !” tambah Juha dengan berbisik-bisik kepada isterinya.
Lantas si isteri pun mulalah bertanya sepertimana yang di pinta oleh Juha dengan suara yang lantang berulang-kali isterinya berkata :

“Wahai Juha! aku ini isteri kamu. Jadi mengapa pulak kamu tidak percaya denganku!. Mengapa mesti kamu rahsiakan dariku tentang perkara yang sebenarnya ! tentang bagaimana caranya kamu boleh beroleh seluruh harta kekayaan yang kamu miliki sekarang ini..

kita sudah lama berkahwin dan aku masih ingat lagi bahawa semasa kita berkahwin dulu kamu tidaklah kaya seperti ini..
bahkan hidup kamu miskin papa kedana. Dan aku rasa orang tua kamu tidak ada mewariskan apa-apa harta kekayaan buat kamu. Jadi tolonglah ceritakan kepadaku apakah rahsianya! janganlah kamu menyembunyikannya dariku wahai Juha!”.
Lalu Juha pun berkata dengan nada yang perlahan bercampur sedih: “Setelah begini lama kamu hidup denganku barulah kamu mahu bertanya dari mana dan bagaimana aku memperolehi seluruh harta kekayaan yang aku milikinya sekarang ini!”.
“Wahai isteriku! bukankah kamu tahu bahawa aku ini adalah seorang saudagar aku ini seorang peniaga yang mahsyur yang dulunya aku terpaksa bekerja keras…bertungkus lumus menempuh berbagai kesusahan dan rintangan maka sudah wajarlah aku memperolehi segala apa yang aku miliki sekarang ini.
Dan semua hartaku ini adalah datang dari hasil usahaku yang halal hingga dengan itu aku dapat membuat berbagai kebajikan…aku boleh sedekah sana sini. Dan aku rasa semua orang tahu akan cerita ini, jadi bagaimanalah kamu isteriku tak tahu tentang ini, teman hidup sematiku…
sepatutnya kamulah yang lebih tahu tentang ini. Tetapi kamu yang banyak bertanya pula, sepatutnya kamulah orang yang paling faham dan yang paling tahu tentangku. Semoga Allah mengampunkan kamu wahai isteriku!”.
Isterinya tambah tidak berpuas hati bahkan si isteri terus berkata serta melaungkan suara semakin kuat: “Wahai Juha suamiku! janganlah kamu berpura-pura! kamu banyak bersedekah dan berbuat kebajikan semua itu supaya orang mengatakan bahawa kamu adalah seorang yang baik hati!.
Aku sama sekali tidak percaya segala apa yang kamu sebutkan tadi semua itu adalah tipu dan bohong belaka. Yang semoga dengan itu kamu akan dapat menipu orang ramai dengan begitu mudah sekali. Walau bagaimana pun aku yakin dan percaya bahawa di sebalik ini semua tersembunyi suatu rahsia yang besar dan penting sekali. Masakan harta kekayaan ini semua kamu dapat memperolehinya dalam masa yang singkat!”.





Segala pertelingkahan mereka berdua sebenarnya didengar oleh perompak-perompak yang berada di atas bumbung. Mereka mendengar dengan penuh teliti sekali sehinggakan mereka tidak sabar untuk mengetahui apakah rahsia Juha yang sebenarnya saling mereka berpandangan sesama mereka. Dan perkara ini menimbulkan tanda tanya dalam kotak fikiran mereka dan mulalah mereka menyangka yang bukan-bukan tentang bagaimana Juha memperolehi segala harta kekayaannya.
Dan kebetulan mereka pun tidak pernah mendengar bagaimana kisah Juha menjadi kaya, mereka tidak pernah tahu bagaimana kisah perniagaan Juha. Yang mereka tahu ialah tiba-tiba Juha mempunyai rumah besar, harta yang banyak. Di kala itu juga mereka cuba-cuba untuk mengintai-ngintai ke bawah, untuk melihat apa yang sedang di lakukan oleh Juha.
Selang beberapa ketika..kedengaran suara isteri Juha memaksa Juha untuk menceritakan juga apakah rahsia yang sebenarnya. Dia berharap semoga Juha tidak lagi menyimpam rahsia tersebut darinya. Kerana sesungguhnya dia telah berbakti dengan penuh ikhlas sebagai isterinya jadi janganlah pula Juha tidak mempercayainya, bersungguh-sungguh isteri Juha memujuknya, hingga akhirnya oleh kerana tidak tahan isteri Juha pun terus menangis sambil terluncur dari mulutnya :
“Wahai Juha! aku mengingatkan kamu buat kali yang terakhir, iaitu jika kamu tetap juga tidak mahu menceritakan rahsia tersebut, maka sekarang ini juga aku akan keluar rumah meninggalkan kamu seorang diri dan aku tidak akan pulang ke sini sampai bila-bila !”.

Juha terperanjat melihatkan gelagat isterinya, hinggakan sanggup dia memperkatakan yang sedemikian itu. Akan tetapi ini semakin menjadikan dia bersemangat untuk  memperlakonkan kedudukannya dengan lebih bersungguh-sungguh lagi. Maka dia pun menenangkan isterinya, di pujuknya sambil dia berjanji bahawa dia akan menceritakan rahsia tersebut tetapi dengan syarat hendaklah si isteri menyimpan rahsia tersebut dengan penuh amanah, jangan di ceritakan pada sesiapa pun dan jangan rahsianya terbocor. Serta-merta isterinya berhenti menangis seraya berjanji bahawa dia tidak akan membocorkan rahsia tersebut.
Kemudian Juha pun mulalah bercerita: “Sebenarnya aku dulu adalah seorang perompak yang terkenal…yang sangat pintar….lagi sungguh hebat. Aku mempunyai pengikut yang ramai…mereka semuanya berani, ganas lagi jahat. Bagaimana aku boleh jadi ketua ! sebab aku mempunyai satu ilmu yang ilmu itu tidak ada pada perompak yang lain. Iaitu aku telah mempelajari satu ilmu sihir daripada seorang ahli sihir hindu yang ilmu tersebut sangat merbahaya tetapi sungguh canggih !”.
“Kelebihan ilmu ini ialah apabila aku mahu merompak rumah orang kaya caranya begini….aku akan masuk ke dalam rumah orang kaya tersebut tanpa di ketahui, dan aku akan ambil seluruh harta kepunyaannya…setelah itu aku akan keluar semula dengan selamat.
Lamalah juga aku melakukannya hinggalah aku benar-benar kaya sekarang ini….setelah agak lama barulah aku berpindah ke bandar ini. Aku bawa seluruh harta kepunyaanku dan orang di bandar ini tidak tahu langsung asal usul ku…apa yang aku lakukan sebelum ini. Tetapi semua itu bukan boleh di lakukan begitu saja…ianya ada bacaan tertentu !”.
Ini menjadikan perompak-perompak mendengar bersungguh-sungguh….mereka tidak sabar untuk mengetahui apakah bacaan tersebut. Mereka bertambah seronok lagi apabila mendengar isteri Juha segera memujuknya agar memberitahu apakah bacaan tersebut. Juha tersetuju tetapi dengan syarat jangan di bocorkan rahsianya ini kerana dia tidak mahu orang lain menggunakannya untuk melakukan kejahatan lagi kerana dia telah bertaubat. Si isteri pun bersetuju.
Juha pun menghampiri isterinya. Jadi para perompak pun terpaksalah mendengar dengan penuh teliti sekali.
Juha menyambung ceritanya lagi : “Cara aku merompak dulu ialah…..aku akan panjat ke atas bumbung rumah orang tersebut…dan tempat yang aku cari mula-mula sekali ialah aku cari tempat ruang di mana cahaya bulan boleh masuk ke dalam rumah tersebut.
Sudah mestilah cahaya bulan kena terang…jadi aku akan pastikan bahawa cahaya bulan dapat masuk melalui ruang tersebut hingga sampai ke dalam rumah. Setelah itu aku akan berdiri betul-betul di atas ruang tersebut sambil mengenakan badanku pada cahaya bulan lantas aku akan menyebut bacaan :




“Syaulam ! Syaulam !” sebanyak 7 kali.
Maka dengan sendirinya cahaya bulan tadi akan membawa aku turun masuk ke dalam rumah melalui ruang tersebut… seakan-akan aku turun dari tangga. Jadi bila dah sampai dalam rumah apa lagi, aku ambil lah segala harta benda dan kemudian aku berdiri semula pada cahaya bulan tadi lantas aku menyebutkan bacaan yang sama sebanyak 7 kali !”.
“Serta-merta cahaya bulan itu akan membawa aku dan semua harta yang aku curi naik semula ke atas bumbung rumah. Semua itu aku lakukan tanpa di sedari langsung oleh tuan rumah….sedar-sedar keesokan paginya seluruh harta bendanya telah habis aku curi !. Begitu hebat sekali ilmu yang aku amalkan !”.
Kemudian tidak semena-mena Juha pun melaungkan suaranya kepada si isteri : “Ha ! sekarang baru kamu puashati ! kamu dah tenang dah ! kamu dah tahu siapa aku sebenarnya….yang penting kamu mesti simpan rahsia ini betul-betul jangan sampai bocor !. Baiklah ! sekarang ni kita tidurlah…sebab besok banyak kerja yang hendak aku selesaikan…tidurlah !”.
Mereka berdua pun kembali masuk ke dalam bilik tidur…tetapi sebenarnya mereka berpura-pura tidur. Juha yakin bahawa sedikit sebanyak cerita yang di reka-rekanya itu tadi dapat menipu daya para perompak yang sedang berada di atas bumbung rumahnya…dan dia yakin sudah pasti mereka akan melakukan sesuatu rentetan dari ceritanya itu tadi.
Bila para perompak tahu bahawa mereka berdua telah masuk semula ke bilik tidur…bukan main seronoklah di buatnya…nak-nak mereka dah tahu rahsia sebenar Juha. Maka ada peluanglah untuk mereka mengamalkan ilmu yang baru mereka perolehi itu.
Suasana senyap buat seketika.. kemudian si ketua perompak mengambil keputusan untuk melakukan seperti apa yang telah di ceritakan oleh Juha. Terus dia mencari ruang di mana cahaya bulan boleh masuk ke dalam rumah. Dan kebetulan pula malam itu bulan mengambang…jadi cahaya bulan pun agak terang. Setelah puas si ketua perompak menjenguk ke dalam ruang tersebut, tahulah dia bahawa ruang tersebut boleh masuk terus ke dalam bilik di mana Juha menyimpan seluruh harta-hartanya.
Dia pun terus berdiri bertepatan dengan ruang tersebut…di kenakan badannya pada cahaya bulan lalu dengan suara yang kuat dia pun menyebut : “Syaulam ! Syaulam !” sebanyak 7 kali.
Tetapi dia merasa hairan kerana tidak berlaku sepertimana menurut cerita Juha tadi. Mulalah dia tidak berpuashati berulang-kali dia menyebutkan bacaan tersebut tetapi badannya tidak mahu juga bergerak. Akhirnya oleh kerana hilang sabar dia pun terus melompat masuk ke dalam ruang tersebut kot-kot dengan berbuat demikian akan berlaku sepertimana yang di sangka.
Akan tetapi memang nasibnya kurang baik…memang benar bahawa cahaya bulan tidak berperanan sama sekali. Tanpa di duga dia terus terjatuh ke dalam rumah dari atas bumbung rumah…apa lagi bunyinya seperti nangka busuk jatuh….berdentum. Oleh kerana terlalu sakit dia tidak dapat menahan terus menjerit kesakitan : “Aduh ! Aduh !”.
Juha dan isterinya yang memang sudah menyangka akan berlaku sedemikian, bila terdengar suara orang menjerit kesakitan terus bingkas bangun….di capainya sebatang tongkat lalu meluru ke arah bilik khas tempat di simpan peti besi. Tanpa kasihan terus Juha memukul si ketua perompak dengan sekuat hatinya….si ketua perompak pun terus menjerit-jerit bertambah lagi kesakitannya.

Hal ini menyedarkan para perompak yang sedang berada di atas bumbung….tahulah mereka bahawa ketua mereka telah terpedaya dengan cerita Juha…dan sekarang ini dia telah di tangkap oleh Juha. Tanpa berlengah mereka pun terus melompat dari atas bumbung…lari menyelamatkan diri sebelum di tangkap oleh orang ramai.
Dalam masa yang sama Juha dan isterinya sama-sama menjerit-jerit meminta tolong dari penduduk bandar : “Tolong  Tolong ! pencuri masuk ke rumahku !.….apa lagi orang ramai pun terjaga dek jeritan tersebut. Mereka terus bangun lalu beramai-ramai berlari menuju ke rumah Juha untuk memastikan apa yang berlaku. Juha pun meminta isterinya mengambil tali lalu mengikat si ketua perompak.
Lembik si ketua perompak di buatnya….Juha terus memukulnya dengan tongkat. Setelahmana orang ramai berkumpul di depan rumah Juha…Juha pun mengeret si ketua perompak yang telah di ikatnya itu keluar. Lalu mereka beramai-ramai membawanya kerumah Tuan Hakim untuk di bicarakan. Sambil berjalan orang ramai tidak putus-putus mengucapkan tahniah kerana telah berjaya menangkap perompak yang selama ini bermaharaja lela di bandar tersebut.
Tuan Hakim terus membicarakan si ketua perompak…dan akhirnya ketua perompak mengaku bersalah seraya memberitahu siapakah pengikutnya… di mana tempat mereka bersembunyi dan begitu juga tempat di mana mereka menyembunyikan segala harta-harta penduduk bandar yang telah mereka curi.


Lantas Tuan Hakim mengeluarkan arahan supaya semua barang-barang curi tersebut di pulangkan kepada tuan-tuannya semula dan semua para perompak di tangkap dan di penjarakan.
Orang ramai merasa gembira..mereka semakin mengucapkan tahniah dan terima kasih kepada Juha. Pagi itu juga pihak keselamatan menangkap semua perompak-perompak…..dan semua barang-barang yang mereka curi di pulangkan semula pada tuan-tuannya. Suasana menjadi riuh rendah buat seketika…..mereka tidak sudah-sudah mengucapkan terima kasih kepada Juha dan juga Tuan hakim….sambil mereka beramai-ramai memanjatkan kesyukuran kehadrat Allah swt.
Dalam riuh rendah itu….tiba-tiba isteri Juha datang menghampirinya seraya berkata : “Nampaknya semua perompak dah tertangkap ! menunjukkan ini ada pelung untuk kamu amalkan semula ilmu kamu tu ! kalau kamu merompak pun orang tak akan tahu siapa yang melakukannya…bukankah ilmu kamu tu hebat lagi canggih !”.
Juha terperanjat sebentar bila mendengar kata-kata isterinya….rupa-rupanya si isteri percaya segala apa yang di reka-rekanya malam tadi. Oleh kerana terlalu gelihati dia pun terus ketawa terdekah-dekah : “Kah ! kah ! Kah!”… sambil di dalam hatinya berkata : “Tidak sangka bahawa isteriku boleh terfikir seperti yang demikian !”.

Dipetik Dari Buku: Kisah-kisah Lucu Juha 2.
Pengarang: Abu Nawas



BERTANYA TENTANG CINTA



Aku bertanya pada alam semesta tentang erti CINTA,
lalu satu demi satu mereka menjawab…
Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang dipijak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Cinta hanya memberi, dan itu sajalah keinginannya.”

Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”

Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang kata, ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak kelihatan, tetapi tanpanya segala jiwa akan hampa.”

Langit menjawab:
“CINTA adalah keluasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu

Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi tenaga kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak akan jemu memberi sampai ia padam dan mati.”

Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia ikhlas sehingga tak perlu dilihat dan dikenal. Tetapi ia terus memberi agar batang  tetap kukuh abadi, berbuah dan berbunga indah.”

Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu tenang dan menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan lava cemburu yang membara.”

Akhir sekali, Aku bertanya pada CINTA itu sendiri:
“Wahai CINTA, apakah sebenarnya erti dirimu?”

CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meskipun engkau tidak melihatNya. Engkau tidak menciumNya atau merabaNya, tetapi engkau patuh kerana engkau merasa akan hadirNya. Sebab CINTA bukan indera, tetapi adalah rasa.”
“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Dia meninggalkanmu. Takut jika Dia tidak menyukaimu lagi. Hingga engkau mencari-cari alasan untuk selalu dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan dari itu.”
“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan kepadaNya tidak pada yang lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah engkau setia menjadi hambaNya, yang engkau hidup untukNya dan mati untuk RedhaNya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya agar engkau diakui, hanya sebagai hamba.”
"Atas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang tidak engkau berikan pada yang lain, selain kepadaNya. Engkau rindu akan hadirNya dan melihatNya. Engkau suka apa yang Dia sukai dan benci apa yang dia benci, engkau merasakan segala ada padaNya dan segala atas namaNya.”

Aku bertanya lagi pada CINTA:
“Dapatkah aku merasakannya?”

Sambil berlalu CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang Dia berikan, maka itu semua akan engkau rasakan, percayalah padaku….”

Aku pun Berteriak, “Wahai Tuhan Yang Maha Pencinta, terimalah cintaku yang sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…!”


HANYA WAKTU KENAL CINTA




Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak. ada CINTA, KEKAYAAN,KECANTIKAN, KESEDIHAN, KEGEMBIRAAN dan sebagainya.

Awalnya mereka hidup berdampingan dengan baik dan saling melengkapi. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik semakin tinggi dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.

CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencuba mencari pertolongan.

Sementara itu air makin naik membasahi kaki CINTA. Tak lama CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu.
“KEKAYAAN! KEKAYAAN! Tolong aku!” teriak CINTA. Lalu apa jawab KEKAYAAN, “Aduh! Maaf,CINTA!” kata KEKAYAAN.
“Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu i! ni tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.
” Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mengayuh perahunya pergi meninggalkan CINTA tenggelam.

CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya. “KEGEMBIRAAN! Tolong aku!”, teriak CINTA.
Namun apa yang terjadi, KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan CINTA.

Air makin tinggi membasahi CINTA sampai ke pinggang dan CINTA semakin panik. Tak lama lewatlah KECANTIKAN.
“KECANTIKAN! Bawalah aku bersamamu!”, teriak CINTA.
Lalu apa jawab KECANTIKAN, “Wah, CINTA, kamu basah dan kotor.Aku tidak mahu membawamu. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” sahut KECANTIKAN.

CINTA sedih sekali mendengarnya. CINTA mulai menangis terisak-isak. Apa kesalahanku, mengapa semua orang melupakan aku.

Saat itu lewatlah KESEDIHAN. Lalu CINTA memanggil, “Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu”, kata CINTA.
Lalu apa kata KESEDIHAN, “Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja… “, kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.

CINTA putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya. CINTA terus berharap kalau dirinya dapat diselamatlkan. Lalu ia berdoa kepada Tuhannya, oh tuhan tolonglah aku, apa jadinya dunia tanpa aku, tanpa CINTA?

Pada saat kritikal itulah tiba-tiba terdengar suara, “CINTA! Mari cepat naik ke perahuku!” CINTA menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua berjanggut putih panjang sedang mengayuh perahunya.

Lalu Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Kemudian di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah CINTA sedar, bahawa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang baik hati menyelamatkannya itu.

CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
“Oh, orang tua tadi? Dia adalah “WAKTU”, kata orang itu.
Lalu CINTA bertanya “Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalinya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku”, tanya CINTA kehairanan.
“Sebab”, kata orang itu, “hanya WAKTU lah yang tahu berapa nilainya harga sebuah CINTA itu…..

Oleh : Mohd Daud Salleh (Mantan Kaunselor Pelajar SMKDO)



SEBATANG PENSEL


Pernah seorang anak perempuan bertanya kepada ayahnya yang sedang menulis.
"Apa ayah sedang tulis? Ayah menulis temtang siapa? Atau pengalaman ayah?"
"Ayah menulis tentang diri kamu, tapi ada yang lebih penting daripada itu iaitu pensel ini."
"Apa yang istimewa tentang pensel ini?" tanya si anak.
"Ayah harap hidupmu adalah seperti pensel ini. Walaupun sebatang pensel, ada lima nilai yang boleh kita pelajari daripadanya. Mahu tahu?"
"Ya, ayah."

Pertama : Pensel ini mengingatkan jika kamu boleh membuat sesuatu yang hebat dalam hidup ini. Jangan lupa, ibarat pensel ada tangan memegangnya. Maka, ingatlah akan adanya kuasa yang membimbing langkah hidupmu iaitu Allah s.w.t. Dia akan selalu membimbing kita meurut kehendakNya.

Kedua : Ketika menulis, pensel kerap menjadi tumpul. Ayah terpaksa berhenti untuk mengasahnya. Pensel ini pasti menderita ketika diraut tetapi hasil ia menjadi tajam dan bagus tulisannya. Begitu juga akan berlaku dalam hidup kamu. Kamu mesti berani menempuh kesusahan kerana ia menjadi baja atau sebab untu dirimu menjadi lebih baik.

Ketiga : Pensel ini mungkin menghasilkan tulisan yang salah. Namun kita boleh memadamkan dan membetulkan tulisan ini semula.Begitulah yang ayah harapkan kepada anak ayah ini, sentiasalah memperbaiki kesalahan dalam hidup. Ia bukanlah sesuatu yang hina kerana dengan memperbaiki kesalahan, kita akan sentiasa berada di jalan yang benar.

Keempat : Tahukah anak ayah mana yang lebih penting; luar atau isi pensel ini? Sudah tentu arang karbon di dalamnya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan apa yang tidak baik dalam diri kamu itu hindarilah.

Kelima : Pensel ini selalu meninggalkan tanda atau goresan. Begitu juga kamu, apa sahaja yang kamu buat pasti akan meninggalkan kesannya pada diri atau pada orang lain. Ayah berharap kamu akan selalu berhati-hati dan bijak dalam bertindak.

Inilah antara kata-kata yang baik untuk si anak membawa prinsip yang positif. Wahai anak ibu ayah, jangan berputus asa. Apa sahaja kata-kata semengat yang diulang-ulangkan kepada anak-anak (walau nampak seperti mereka tidak mengendahkan) pasti akan memberi kesan dalam jiwa mereka. Ulang-ulangkanlah!


Oleh :  Mohd Daud Salleh (Mantan Kaunselor Pelajar SMKDO)